Inilah saya bagi keluarga dan kontribusi
yang telah, sedang dan akan saya berikan untuk Indonesia
Dengan
Bismillah saya awali menulis essai
ini, saya Abdul Halim yang kini berkuliah di Universitas Negeri Jakarta telah
menginjakkan kaki selama 3 semester di kampus ini. Saya dilahirkan di
lingkungan yang baik, lingkungan yang masyarakatnya taat dalam beragama. Saya
adalah seorang putra sulung dari sebuah keluarga kecil bahagia Bapak Nurjaya
dan Ibu Rodiyah. Tawa dan canda selalu mewarnai hari-hari keluarga kecil nan
bahagia ini. Hiruk pikuk kehidupan di Jakarta kami lalui dengan sabar dan
zuhud. Saya adalah orang pertama yang dapat berkuliah di Universitas Negeri
Jakarta diantara seluruh keluarga ayah dan ibu saya, inilah salah satu diantara
jalan-jalan yang akan saya lalui untuk
membanggakan dan membahagiakan orangtua saya.
Ayah saya adalah seorang karyawan swasta dan ibu saya adalah seorang ibu
rumah tangga, sedangkan saudari saya adalah seorang siswi di SMKN 7 Bekasi.
Sebagai seorang kakak saya sering mengajarkan berbagai mata pelajaran yang
dianggap sulit oleh adik saya, yang pada akhirnya saya memutuskan untuk menjadi
seorang Guru karena kenikmatan yang muncul ketika mengajar dan rasa senang yang
meledak ketika adik saya mengerti.
Saya adalah seorang Mahasiswa
Program Studi Ilmu Agama Islam. Saya mendalami bidang agama karena latar
belakang keluarga saya yang kuat dan taat beragama. Namun, saya memiliki alasan
tersendiri mengapa saya berkonsentrasi dibidang studi ini. Berawal dari rasa
sedih dan miris ketika melihat anak-anak remaja yang kian waktu makin terkikis
ahlak dan moralnya. Para remaja yang terpengaruh oleh era globalisasi
westernisasi yang tergilai oleh gandrungan masa kini. Saya bertekad ingin
memperbaiki ahlak dan remaja masa kini. Remaja islami yang menjunjung tinggi
nilai agama dan bermoral yang luhur setiap hari, maka dari itu saya memustuskan
dan memantapkan hati untuk berkonsentrasi dalam bidang Ilmu Agama Islam ini.
1
tahun belakangan, saya bergabung menjadi salah satu anggota dari Community
Development Fakultas Ilmu Sosial yang bernama Desa Pendidikan. Berawal dari
sebuah ajakan seorang kolega yang amat bersemangat ketika menceritakan
kisahnya. Kisah seorang mahasiswa yang mengajar tanpa mengharapkan materi, yang
mengajar anak anak pinggiran dengan sepenuh hati. Tergerak hati ini, terpacu
semangat mengajar dalam diri, bangkitkan sosok guru dalam jasad ini, saya pun
ikut bergabung dengan Community Development ini. Bagi saya mengajar adalah
aktivitas menyenangkan, aktivitas penghilang letih dan gundah. Senyuman
adik-adik penerus bangsa, senyuman indah nan sejuk yang menyambut saya.
Alangkah indahnya mengajar adik-adik kecil saya ini.
Teringat
kembali kisah lama, masa-masa SMA yang telah berlalu. Sedih hati ini melihat
teman sebaya berakhlak tak terpuji, nakal disana nakal disini. Pengaruh
westernisasi yang terasa sampai saat ini, mengubah gaya hidup siswa dan siswi.
Hal inilah yang membuat saya tergerak untuk berkontribusi dibidang pendidikan.
Berkontribusi untuk membimbing siswa dan siswi yang terlena dalam era
westernisasi.
"
Dik tenanglah, kakak berjanji bahwa diri ini akan membawa kalian ke tempat yang
lebih tinggi. Tempat yang dapat kau banggakan ketika hari tuamu nanti, tempat
kesuksesan dan ahlak terpuji yang hakiki "
Saya
yakin dengan janji yang telah saya ukir dalam hati ini, saya bisa mewujudkan
masa depan pendidikan yang berahlak terpuji.
Saya
adalah seorang mahasiswa biasa diantara teman-teman saya yang luarbiasa. Namun
saya bisa menjadi luarbiasa dengan kemampuan dan kepercayaan diri yang saya
punya.
Tekad saya untuk memperbaiki ahlak terpuji para generasi muda nanti
akan saya pegang dan genggam sepenuh hati.
Abdul Halim seorang Mahasiswa IAI.
Komentar
Posting Komentar