Assalamu’alaikum Sahabat Pembaca
Dalam kesempatan postingan kali ini,
izinkan saya berbagi ilmu tentang “Asal-usul Gelar atau Julukan yang Dimiliki 4 Sahabat Terdekat Nabi Muhammad SAW” yang saya dapatkan dari Ustadz Ahmad
Dahlan Al-Hafizh dari IPTIQ Jakarta.
Rasulullah SAW semasa hidupnya memiliki 4 Sahabat Terdekat.
Mereka adalah :
1.
Sayyidina
Abu Bakar bin Abi Quhafa R.A dengan julukannya Ash-Shiddiq.
2.
Sayyidina
Umar bin Khattab R.A dengan julukannya Al-Faruq.
3.
Sayyidina
Utsman bin ‘Affan R.A dengan julukannya Dzunnurain.
4.
Sayyidina
‘Ali bin Abi Thalib K.W.H dengan julukannya Al-Murtadho.
Dari keempat sahabat yang telah disebutkan diatas, masing-masing memiliki gelar atau julukan yang berbeda.
Dari keempat sahabat yang telah disebutkan diatas, masing-masing memiliki gelar atau julukan yang berbeda.
1.
Sayyidina
Abu Bakar bin Abi Quhafa R.A dengan julukannya Ash-Shiddiq.
Nama asli Abu Bakar sebelum masuk
Islam adalah Abdul Ka’bah bin Usman bin Saad. Ia lahir tahun 572 Masehi dua
tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad. Ia termasuk dalam garis keturunan suku Quraisy.
Ayah Abu Bakar yang bernama Usman bin Sa'ad (yang juga disebut Abi Quhafa).
Sedangkan Ibunya bernama Ummu Khair Salma binti Sakhar berasal dari keturunan
suku Quraisy. Ia termasuk diantara orang-orang yang pertama memeluk
agama Islam. Oleh sebab itu, setelah memeluk agama islam ia di beri gelar oleh
Rasulullah dengan gelar nama Abu Bakar. Jadi nama Abu Bakar merupakan nama
gelar yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Sedangkan julukan Ash-Shiddiq, ia
dapatkan ketika menjadi orang pertama yang mempercayai peristiwa Isra wal
Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang sangat tidak mungkin dipercayai oleh akal
sehat manusia biasa. Maka dari itu, Abu Bakar diberikan gelar Ash-Shiddiq
yaitu orang yang membenarkan perkataannya dengan perbuatannya.
2.
Sayyidina
Umar bin Khattab R.A dengan julukannya Al-Faruq.
Umar bin Khattab lahir di Mekkah dari
Bani Adi yang masih satu rumpun dari suku Quraisy dengan nama lengkap Umar bin
al-Khattab bin Abdul Uzza. Keluarga Umar tergolong keluarga kelas menengah, ia
bisa membaca dan menulis yang pada masa itu merupakan sesuatu yang sangat
jarang terjadi. Ia lahir tahun 583 Masehi. Julukan Al-Faruq adalah
julukan yang diberikan oleh Rasulullah SAW.
Berikut adalah kisahnya :
Sebelum islam beliau adalah orang
yang paling banyak dan paling keras dalam memberikan penyiksaan kepada
orang-orang Islam. Suatu saat ia mengambil sebilah pedang dan pergi untuk
membunuh Rasulullah SAW. Saat mencarinya, ia berpapasan dengan seorang muslim
(Nu'aim bin Abdullah) yang kemudian memberi tahu bahwa saudara perempuannya
juga telah memeluk Islam. Umar terkejut atas pemberitahuan itu dan pulang ke
rumahnya.
Di rumah saudara perempuan Umar dan
suaminya, Khabbab bin Al-A'raf sedang membaca al-Qur'an dan menyembunyikan
keislaman mereka. Ketika Umar masuk rumah ia berkata, "Ocehan apa yang ku
dengar ini?"
Khabbab berkata, "Ini hanya
sebuah pembicaraan di antara kami." Saat itu mereka berdua sedang membaca
surat Thaha.
Umar menghadap ke arah Khabbab, lalu
saudara perempuannya berdiri, hendak melindungi suaminya. Umar pun menamparnya
hingga berdarah. Melihat hal itu Umar menjadi iba.
Saudara perempuannya berkata,
"Wahai Umar! Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan
Allah."
Umar berkata, "Perlihatkan
kepadaku lembaran yang telah kalian baca itu!"
"Tidak!" Jawab saudara
perempuannya. "Engkau najis!. Ini adalah kitab Allah!, pergi dan
mandilah!"
Umar pun pergi
dan datang kembali. Ia mengambil lembaran itu dan membacanya. Lalu berkata:
"Dimana Muhammad sekarang?".
Khabbab yang
mendengar hal itu berkata, "Bergembiralah wahai Umar! Semoga doa
Rasulullah SAW malam kamis itu mengenaimu!". Sekarang beliau berada di
rumah di atas bukit Shafa."
Umar pergi
menuju Rasulullah.
Di depan pintu
Hamzah bin Abdul Muthalib R.A bersama sejumlah sahabat melihatnya dan berkata,
"Sungguh Umar telah datang. Jika Allah menghendaki baik, maka segala puji
bagiNya. Jika tidak, maka membunuhnya adalah pekerjaan sepele."
Rasulullah mendengar ketuk pintu yang
dilakukan Umar. Beliau keluar dan berkata, "Adakah telah tiba masanya,
engkau masuk Islam, wahai Umar? Sebelum Allah memberikan kesusahan
bagimu."
Umar berkata, "Saya bersaksi
tiada tuhan selai Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah".
Kemudian Umar berkata: "Tidakkah
kita berjalan di atas kebenaran hidup atau mati?".
Rasulullah menjawab: "Demi Allah
yang menguasai diriku, sesungguhnya kita terus berjalan di atas kebenaran hidup
atau mati".
Umar berkata: "Mengapa kita
hanya duduk di sini? Tidakkah kita memperlihatkannya?".
Maka saat itu juga Rasulullah SAW dan
para sahabat keluar untuk melakukan Thawaf di Baitullah, memperlihatkan
dakwah. Ketika itulah Rasulullah memberinya gelar Al-Faruq, pemisah
antara dakwah secara sembunyi-sembunyi dan dakwah secara terang-terangan.
Pemisah antara orang-orang Islam dan orang-orang musyrik.
Abdullah bin Mas'ud berkata:
"Keislaman Umar adalah penaklukan, hijrahnya adalah pertolongan dan
kepemimpinannya adalah rahmat".
Dari sinilah dia dijuluki al-Faruq,
seperti halnya Allah SWT memberi nama hari perang Badar dengan Yawmul Furqan;
Hari yang Memisahnya. Karena pada hari itu Allah memisahkan antara Kekuatan
Syirik dan Kekuatan Islam.
3.
Sayyidina Utsman bin ‘Affan R.A dengan julukannya Dzunnurain.
Sebelum masuk islam, Usman bin ‘Affan
adalah seorang pedagang besar dan terpandang. Kekayaannya melimpah ruah. Setelah
memeluk islam, harta kekayaannya itu disumbangkan sebagian besarnya demi
kepentingan perjuangan islam. Budak-budak yang mendapatkan penganiayaan dari
tangan-tangan kejam orang-orang kafir, ia tebus untuk kemudian dibebaskan. Ia
lahir pada tahun 573 Masehi. Ia bergelar Dzunnurain yang artinya orang
yang memiliki dua cahaya. Karena telah menikahi dua orang putri Rasulullah SAW
yaitu Rugayyah dan Ummu Kulsum. Utsman bin Affan menikahi Rugayyah pada
tahun kenabian atau 610 Masehi. Kemudian
Rugayyah wafat pada 624 Masehi atau 2 Hijriyah.
Kesedihan amat mendera hati Utsman sehingga Rasulullah jatuh
kasihan. Atas petunjuk Allah juga,
akhirnya Rasulullah menikahkan Utsman dengan Ummu Kultsum pada tahun 625 M atau
3 H.
4.
Sayyidina
‘Ali bin Abi Thalib K.W.H dengan julukannya Al-Murtadho.
‘Ali dilahirkan 10 tahun sebelum
dimulainya kenabian Muhammad , sekitar tahun 600 Masehi. Beliau bernama asli
Haydar bin Abu Thalib. Haydar yang berarti Singa. Namun Rasullullah SAW tidak
menyukainya dan memanggilnya dengan ‘Ali yang berarti memiliki derajat yang
tinggi di sisi Allah SWT. 'Ali bin Abi Thalib terkenal dengan gelar Al-Murtadho, artinya orang yang
diridhoi. ‘Ali juga disebut
dengan Karamallahu Wajhah yang artinya Allah Telah Memuliakan Wajahnya bukan
dengan Radhiyallahu ‘Anhu yang artinya Semoga Allah Meridhoinya seperti
sahabat yang lain. Karena dalam beberapa riwayat dikisahkan bahwa semasa
hidupnya ‘Ali tidak pernah melihat kemaluannya dan melihat patung berhala.
Wallahu'alam bisshowab..
Wallahu'alam bisshowab..
Yap, demikianlah sepenggal ilmu yang dapat saya bagikan
kepada sahabat semua.
Jika terdapat banyak kesalahan, saya memohon maaf dan
silahkan ditambahkan di kolom komentar, Insya Allah akan saya perbarui segera.
Terima kasih Sahabat Pembaca
Komentar
Posting Komentar